KARYA SASTRA YANG MENGGUNCANG DUNIA
Nama J.D. Salinger, John Lennon, dan Mark Chapman sering disebut-sebut dalam satu kalimat. Itu karena psikopat Mark Chapman mengaku, novel sastra” The Catcher in the Rye” karya J.D. Salinger mempengaruhi hidupnya sehingga dia merasa harus menghabisi nyawa musisi legendaris itu pada 1980. Tetapi, sesungguhnya, apakah karya-karya Salinger itu memang demikian mempengaruhi jiwa? Mengapa sastrawan itu memilih hidup dalam kesunyian? Dan kenapa pula dia menyimpan beberapa novelnya di perpustakaan Universitas Princeton untuk dipublikasikan 70 tahun lagi? Tempo menyusuri karya dan hidupnya yang penuh enigma.
***
Kota New York,
8 Desember 1980, pukul 22.49.
Limusin hitam itu meluncur tepat di depan Apartemen Dakota. John Lennon dan Yoko Ono berjalan menuju pintu gerbang seusai sebuah sesi rekaman di studio rekaman Plant. Dari jalanan di muka apartemen, Mark David Chapman melepas buah peluru dari pistol revolver ke tubuh penyanyi legendaris itu. (more…)
MAN OF STEEL
KEMBALINYA KAL EL, CLARK KENT DAN SI MANUSIA BAJA
Sutradara : Zack Snyder
Skenario : David S. Goyer
Berdasarkan karakter dari DC Comics Superman dan film-film Superman
Pemain : Henry Cavill, Amy Adams, Russel Crowe, Kevin Costner, Diane Lane, Laurence Fishburne
***
Dia melesat ke langit. Sekejap. Sekelebat.
Dan dia menghilang begitu saja seolah menyatu dengan planet lain, untuk kembali lagi ke bumi jika dia dibutuhkan.
Itulah yang dia janjikan Kal-El (Henry Caville) kepada Jendral Swanwick (Harry Lennix) , “saya akan membantu Bumi ini, ketika saya dibutuhkan.” Setelah mengucapkan satu kalimat yang meyakinkan, tubuh tinggi besar yang hanya terdiri dari otot dan baja itu melesat kembali ke langit, meninggalkan debu yang menyembur ke wajah Jendral. (more…)
Novel ‘Pulang’ Asks Tough Questions of Indonesia
The Jakarta Globe
By : Lisa Siregar
Poet and writer Sitok Srengenge pondered in silence as the spotlight slowly lit the stage at the auditorium of the Goethe-Institut, Jakarta, on Wednesday. His arms were crossed and his face was bearing the signs of a troubled mind. Then, slowly but surely, Sitok began to recite an excerpt from memory.
“The army is the disinfectant, and we were only bugs and dust that need to be swept off from the earth,” he said, reciting a sentence from “Pulang,” a new novel by journalist and film critic Leila Chudori.
“Pulang” is a story about love, hatred and betrayal that sheds light on two of Indonesia’s darkest periods in history — the 1965 and 1998 revolutions. In this story, “dust and bugs” refers to accused supporters of Indonesia’s Communist Party. Other than Sitok, the dramatic reading of the novel to celebrate the book launch at Goethe-Institut also featured actors Slamet Rahardjo, Ine Febriyanti, Reza Rahadian, Raline Shah and film director Joko Anwar. (more…)
LEILA’S SAGA FOR THE LONELY DANCERS
Pulang
Leila S. Chudori
Kepustakaan Populer Gramedia, 2012
464 page
Review by Amahl S.Azwar-The Jakarta Post Sunday, January 06 2013,
“They’re dancing with the missing
They’re dancing with the dead
They dance with the invisible ones
Their anguish is unsaid.”
— “They Dance Alone”, Sting
There is a similarity between the grieving Chilean women described in the English musician’s protest song against the Chilean dictator Augusto Pinochet and the Indonesian political exiles blamed for the attempted coup in 1965.
The women in “They Dance Alone”, having lost their husbands and sons, are described as dancing the national dance of Chile alone with photographs of their vanished loved ones in their hands. (more…)
The Great Gatsby
GATSBY DI ANTARA FITZGERALD DAN LUHRMANN
Sutradara : Baz Luhrmann
Skenario : Baz Luhrmann dan Craig Pearce
Berdasarkan novel karya F.Scott Fitzgerald
Pemain : Leonardo DiCaprio, Tobey Maguire, Carey Mulligan, Joel Edgerton, Isla Fisher
Itu semua terjadi pada musim panas tahun 1922.
Nick Carraway, sang narator film ini, memperkenalkan dunia Long Island, New York sebagai sebuah periode di mana “gedung-gedung jauh mencapai ke langit, pesta-pesta jauh lebih besar dan megah, alkohol yang jauh lebih murah dan moral merosot ke titik dasar.” Akibatnya, menurut Carraway , “ kegelisahan menular kemana-mana dan mencapai titik histeria.”
Di mata Carraway (Tobey Maguire), dunia saat itu hanya terbagi antara East Egg dan West Egg. Nun di East Egg , adalah tempat menetapnya para keluarga penggenggam dunia, yang mewariskan kekayaan tak habis-habisnya hingga akhir zaman; yang di dalam darahnya mengalir kemanjaan, kemunafikan dan kekejian yang tak tertandingkan. Mereka adalah orang-orang kaya lama yang merasa bisa melampaui kekuatan hukum dan tak mengenal moral. Di sanalah hidup seorang nyonya sosialita Daisy Buchanan (Carey Mulligan), isteri Tom Buchanan, seorang putera dari keluarga old money yang duitnya tak habis tujuh turunan.
(more…)
A Separation
KEMBALI PADA KEKUATAN BERCERITA
Dengan teknik bercerita yang sederhana, sutradara Iran Asghar Farhadi menyajikan ledakan yang dahsyat dalam film ini. Berhasil meraup penghargaan di Academy Awards, Golden Globe, Berlinale.
Sutradara : Asghar Farhadi
Skenario : Asghar Farhadi
Pemain : Leila Hatami, Peyman Moaadi, Shahab Hosseini, Sareh Bayat, Sarina Farhadi
Di suatu hari di Teheran. Pasangan itu menatap kamera, menatap kita. Sang isteri menyatakan alasannya untuk bercerai: dia mendapat tawaran bekerja di luar Iran, tetapi sang suaminya tak bersedia ikut. Sang suami menjawab, dengan nada enggan, bahwa dia tak bisa mengikuti isterinya karena harus mengurus ayahnya yang sudah tua renta dan menderia alzheimer. Perceraian tidak dikabulkan karena menurut hakim—yang hanya muncul suara belaka—tidak bisa terjadi jika tak disepakati kedua belah pihak.
Dari adegan ini, kita mengikuti mata dan hati sutradara Asghar Faradi yang sebetulnya tidak bercerita tentang (upaya) perceraian belaka, tetapi lebih dalam lagi ia menyajikan berlapis-lapis persoalan yang justru terjadi karena perkawinan mereka yang berstatus tak jelas (itulah sebabnya judul asli film ini dalam bahasa Parsi yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris adalah The Separation of Nader from Simin). Perpisahan, bukan perceraian. (more…)
Java Heat
KETIKA HOLLYWOOD MENYENTUH YOGYAKARTA
Ada tokoh Sultan gondrong berdandan gotik. Ada puteri raja berkonde menjulang seperti gulali. Lalu ada serangkaian bom dan aktor Mickey Rourke.
Sutradara : Conor Allyn
Skenario : Rob Allyn
Pemain : Mickey Rourke, Kellan Lutz, Ario Bayu, Atiqah Hasiholan, Tio Pakusadewo, Rio Dewanto
Produksi : Margate House Film
Bom. Candi. Terorisme. FBI. CIA. Amerika Serikat.
Semua kosakata ini menjanjikan sebuah petualangan yang seru, yang menggelegar dan sudah pasti berbau Hollywood. Tetapi setelah 30 menit pertama, melihat ada seorang lelaki asing bernama Jake Travers (Kellan Lutz) yang mengaku sebagai seorang ilmuwan dari Universitas Cornell dengan gaya tengil, pertanyaan yang muncul di benak penonton tentu saja sama dengan pertanyaan Komandan Detasemen 88 Hashim (Ario Bayu), siapa yang percaya lelaki dengan tubuh sebesar pohon ini adalah seorang ilmuwan? Cornell? Kasihan betul Indonesianis kita Prof.Ben Anderson jika punya kolega seperti ini.
Lalu muncul tokoh Sultana (Atiqah Hasiholan), seorang puteri Jawa yang sanggulnya bertingkat-tingkat seperti es campur yang disiram sirup. Lalu ada lagi seorang Sultan (Rudy Wowor) yang berambut gondrong dan mengenakan celak mata. Sementara si Sultan mengenakan celana pantalon biasa, tokoh Perdana Menteri yang senantiasa mengenakan blangkon dan baju adat Jawa yang lengkap.
Baiklah. (more…)
Zero Dark Thirty
Sebuah terminologi militer yang menjadi judul film ini adalah kisah perburuan Osama Bin laden, termasuk serangkaian penyiksaan yang melahirkan protes dan kemarahan.
Sutradara : Kathryn Bigelow
Skenario : Mark Boal
Pemain : Jessica Chastain, Jason Clarke, Joel Edgerton, Jennifer Ehle , Mark Strong, Kyle Chandler, Edgar Ramirez, James Gandolfini,
“Ada dua macam narasi tentang lokasi Osama bin Laden,” kata agen CIA Maya (Jessica Chastain) di hadapan tim Navy Seals yang ditugaskan dalam misi rahasia memburu Osama Bin Laden. Menurut Maya, narasi pertama adalah: pimpinan Al-Qaeda itu bersembunyi di gua-gua nun di daerah pelosok Pakistan yang dipagari oleh para pendekarnya yang sigap dan militan. Narasi kedua adalah, bukan hanya teori, tetapi fakta yang dia yakini, “Bin Laden berdiam di sebuah kompleks rumah di Abbottabad, mengoperasikan jaringan teroris dia yang berskala dunia.”
Ini diucapkan seorang agen perempuan bertubuh kecil, berambut merah panjang, bermulut mercon dan bermata penuh dengan keyakinan. Maya, ini nama samaran, karena agen CIA sesungguhnya yang dijadikan model oleh sutradara Kathryn Bigelow kini masih bekerja dalam samaran. (more…)
The Hunger Games
SEBATANG ANAK PANAH, SEHELAI NYAWA DAN KATNISS
Duapuluh empat remaja dikumpulkan di tengah hutan untuk bertarung saling membunuh. Yang terakhir bertahan keluar sebagai pemenang.
Sutradara : Gary Ross
Skenario : Suzanne Collins dan Billy Ray
Berdasarkan novel karya Suzanne Collins
Pemain : Jennifer Lawrence, Josh Hutcherson, Woody Harrelson, Donald Sutherland, Wes Bentley, Liam Hemsworth, Stanley Tucci, Elizabeth Banks
Nun di Amerika Utara pasca-apokaliptik , hidup sebagai penduduk Panem adalah sebuah mimpi buruk. Bukit gersang, hutan yang kehabisan nafas, sisa-sisa binatang yang diam-diam diburu adalah cara mereka bertahan hidup. Kehidupan penduduk di12 distrik itu ada dalam genggaman President Coriolanus Snow (Donald Sutherland) dan para pejabat tinggi di Capitol. Akibat pemberontakan yang dilakukan Distrik 13 di masa lalu, maka tiap tahun ke 12 distrik lainnya dihukum dengan kewajiban menyerahkan sepasang remaja lelaki dan perempuan untuk menjadi peserta sebuah lomba keji yang disebut The Hunger Games. Ke 24 remaja berusia 12 hingga18 tahun itu kelak dikumpulkan, ditranspor ke kota, dijamu dan didandani berkilap-kilap sembari segala tingkah lakunya disaksikan seluruh penjuru dunia seperti sebuah reality-show. Mereka lantas dilepas ke hutan dengan bekal seadanya dan dibiarkan mencoba bertahan, berebut bekal dan obat-obatan, saling melukai dan membunuh . Yang terakhir bertahan akan keluar sebagai pemenang. (more…)
Lincoln
Sebuah film yang lebih menekankan adegan perdebatan, perkelahian verbal di dalam rumahtangga dan di arena politik Amerika Serikat. Daniel Day-Lewis pantas mendapatkan gelar Aktor Terbaik
Sutradara : Steven Spielberg
Skenario : Tony Kushner
based on the book Team of Rivals: The Political Genius of Abraham Lincoln oleh Doris Kearns Goodwin
<
Pemain : Daniel Day-Lewis, Sally Field, David Strathairn, Joseph Gordon-Levitt, James Spader, Hal Holbrook, Tommy Lee Jones, John Hawkes
Produksi : Steven Spielberg dan Kathleen Kennedy
“Kita tak akan bisa menyebut diri manusia jika kita tak menyembuhkan diri dari penyakit bernama perbudakan!”
Presiden Abraham Lincoln (Daniel Day-Lewis) menggebrak meja. Lelaki berwajah cekung, berusia 56 tahun, Presiden Amerika Serikat ke 16 yang lembut, bersuara parau dan selalu tenang dan menghadapi hujatan lawannya dengan senyum bijak, akhirnya muntab. Di hadapan kawan-kawannya yang sebagian mulai ragu dan sesekali patah semangat dengan perjuangan meloloskan Amandemen 13 Thirteenth Amandment to the United States Constitution atau Amandemen 13 yang berisi pemberantasan perbudakan, Lincoln akhirnya kehilangan kesabaran. (more…)