SEORANG RAJA, SEORANG RATU DAN SANG DOKTER
Nominasi Film Asing Terbaik Oscar tahun ini adalah sebuah film berlatar belakang sejarah Denmark ketika Eropa memasuki Abad Pencerahan. Intens, sensual sekaligus mengharukan.
A ROYAL AFFAIR
Sutradara : Nikolaj Arcel
Skenario : Rasmus Heisterberg, Nikolaj Arcel.
Berdasarkan novel The Visit of the Royal Physician karya Per Olov Enquist
Pemain : Mads Mikkelsen, Alicia Vikander, Mikkel Følsgaard, Trine Dyrholm, David Dencik.
****
Sebatang mata pena dicelup ke tinta hitam. Sehelai surat dari Sang Ratu dituliskan untuk anak-anaknya yang berupaya mengungkap sebuah sejarah yang tak tertulis. Sang ibu menjelaskan mengapa dia memutuskan ‘melakukan apa yang kelak dianggap sebagai skandal nasional hingga Istana Denmark mengucilkan dia dari dari anak-anaknya”.
Dan inilah kisah Sang Ratu kepada anak-anaknya Frederick VI dan puteri Louise Auguste:
Inggris 1776, sang Ratu yang masih bernama Caroline Matilda of Wales (Alicia Vikander) adalah puteri Inggris yang cerdas, cantik, agak naif yang gembira dijodohkan dengan Raja Denmark Christian VII (Mikkel Følsgaard ) . Ternyata—maklum di zaman itu komunikasi masih lamban—pihak kerajaan Inggris tak tahu bahwa sang raja muda itu bukan saja kekanak-kanakan dan eksentrik, gemar tidur dengan berbagai perempuan –kecuali isterinya sendiri— tetapi dia juga memang memiliki gangguan mental. Maka Mathilda bukan saja sengsara, tetapi dia menjadi seorang ratu muda yang kesepian yang menjalankan tugas kenegaraan sendirian karena sang suami nyaris tak berfungsi. (more…)
ARGO
Senin, 21 Januari 2013 | 19:01 WIB
ARGO
Sutradara : Ben Affleck
Skenario : Chris Terrio
Berdasarkan The Master of Disguise oleh Antonio J.Mendez dan The Great Escape oleh Joshua Bearman
Pemain : Ben Affleck, John Goodman, Alan Arkin
Produksi : George Clooney, Grant Heslov, Ben Affleck, Bryan Cranston
TEMPO.CO, Jakarta – “Argo” adalah judul sebuah film yang tak pernah diproduksi. Ini adalah sebuah film fiktif dengan sutradara dan skenario fiktif dari rumah produksi yang tak pernah ada. Itulah penyamaran yang digunakan Tony Mendez, seorang staff CIA untuk menyelamatkan enam diplomat Amerika keluar dari Iran saat pecahnya revolusi tahun 1979.
Film ketiga Ben Affleck ini dibuka dengan sebuah narasi ringkas yang mengiringi serangkaian halaman novel grafik membuka sejarah 2500 silam ketika Iran masih berbentuk kekaisaran Persia yang diperintah oleh Shah. Halaman langsung saja mencapai Iran modern ketika tahun 1950 rakyat memilih Mohammad Mosaddegh sebagai Perdana Menteri yang kemudian membuat negara Barat cemberut. Nasionalisasi terhadap perusahaan minyak AS dan Inggris kemudian mendorong AS dan Inggris mendorong kudeta yang menggulingkan Mosaddegh pada tahun 1953 dan memasang Reza Pahlevi sebagai shah baru yang despot, korup dan menjalani kehidupan yang luarbiasa mewah dan boros.
Film ini dimulai saat rakyat Iran mendepak rezim Reza Pahlevi dan dimulainya pemerintahan Ayatollah Khomeini. Saat kamera merekam suasana di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Teheran yang tengah dikepung demonstran yang ingin orang Amerika segera enyah dari Iran. Kedutaan Amerika dianggap sebagai pusat intelijen yang punya niat mengkudeta pimpinan Iran saat itu, mengingat bagaimana kudeta tahun 1953 secara terbuka dipimpin oleh Amerika Serikat. (more…)
BERLARI BERSAMA JONI
***
Saat berlari membawa rol film, Joni mengalami banyak rintangan di jalan. Sebuah debut Joko Anwar dengan serombongan pemain terkemuka.
JANJI JONI
Sutradara dan Skenario : Joko Anwar
Pemain : Nicholas Saputra, Surya Saputra, Rachel Maryam, Mariana Renata, Ria Irawan
Produksi : Kalyanashira
***
ANGIN Jakarta yang panas dan berisi debu menyerang wajahnya. Namun, di atas motor itu, Joni selalu ingin menepati sebuah janji sederhana: mengantar rol film, dari satu bioskop ke bioskop berikutnya tepat waktu. Ia berjanji menuntaskan impian para penonton, meski hanya sekejap. Ia berjanji, melalui rol film yang diantar tepat waktu itu, ia ikut mengirim para penonton ke sebuah dunia fantasi dan melepas semua ikatan dunia nyata. Film, seperti yang dikatakan Joni,”adalah anugerah seni terbesar yang pernah dimiliki manusia.”
Ini adalah suara sang sutradara, Joko Anwar, seorang penggila film yang menempuh pendidikan di ITB tetapi merasa film adalah tempatnya untuk bersuara (baca : Saya Dekat Sekali dengan Dunia Gay). Film Janji Joni adalah debutnya sebagai sutradara–setelah dia menulis skenario film Arisan yang menggegerkan Indonesia. Film ini memulai dirinya dengan sebuah perkenalan pada dunia penciptaan dan peredaran film. Sebuah dunia, sebuah “kolam renang” tempat sineas seperti Garin Nugroho, Mira Lesmana, Riri Riza, Nan T. Achnas, Rudi Soedjarwo, Nia Dinata berenang-renang. Tema film ini adalah elemen mereka. Dan karena itu, harus diakui humor dalam film ini akan lebih mudah dipahami oleh para sineas atau mereka yang amat tergila-gila pada dunia film (Indonesia).