Menyembuhkan dengan Humor

9999--PATCH--GAMBAR                       ***
Dokter Patch Adams, tokoh nyentrik yang hingga kini masih hidup itu, berkisah tentang hidupnya. Ia dicintai para pasien karena menyembuhkan dengan tawa dan cinta.
***
PATCH ADAMS
Sutradara : Tom Shadyac
Skenario : Steve Oedekerk
Pemain : Robin Williams, Monica Potter
Produksi : Universal Pictures

DIA seorang dokter. Tetapi, dia tak pernah mengenakan jas putih berkalung stetoskop. Dia berbaju badut, mengenakan hidung palsu bundar merah, meloncat-loncat di antara pasien seperti seorang aktor komedian di atas panggung. Para pasien tertawa terbahak-bahak, merasa dunia menjadi lebih menyenangkan, dan mereka merasa lebih sehat karena dia.
Nama aslinya Hunter Adams, tetapi dia lebih suka dipanggil Dokter Patch Adams. Inilah kisah tentang sebuah sosok unik yang hidup dalam alam nyata nun di Virginia, AS, sana. Patch Adams adalah seorang dokter yang percaya bahwa tugas dokter bukan hanya menyembuhkan penyakit,  tetapi juga menyembuhkan manusia. Pendekatan kepada pasien bukan sebagai bagian dari warga rumah sakit yang diingat dengan nomor kamar saja, tetapi dengan menyebut nama, dengan sapaan lembut, dengan belaian, bahkan dengan humor.
Puluhan tahun Dokter Adams mendirikan klinik gratis bagi mereka yang tak mampu dengan metode penyembuhan kemanusiaan sebuah pendekatan yang sangat ditentang lembaga medis konvensional. Untuk perkembangan institut yang didirikannya itulah, akhirnya Patch merelakan kisah hidupnya yang unik, dan menarik itu ditulis dalam sebuah buku berjudul “Health is a Laughing Matter”, yang kemudian dijadikan film ini. (more…)

Seorang Ayah, Seorang Pecundang

9999--world--picture***

Sebuah film yang menampilkan Robin Williams sebagai pecundang. Film yang pahit, tapi jujur.
WORLD’S GREATEST DAD
Sutradara & Skenario: Bobcat Goldthwait
Pemain: Robin Williams, Daryl Sabara, Alexie Gilmore

DENGAN bayang-bayang sosok John Keating, seorang guru sastra Inggris yang menghidupkan puisi sebagai bagian hidup kita dalam “Dead Poets Society”, dalam film terbarunya ini, Robin Williams memperlihatkan dia seorang aktor besar. Dalam film “World’s Greatest Dad”, Robin Williams berperan sebagai Lance Clayton, seorang guru sastra Inggris sekolah menengah atas yang kelasnya hanya berisi tiga orang; ayah Kyle (Daryl Sabara), seorang remaja lelaki yang sangat kurang ajar; dan seorang penulis yang karyanya belum kunjung diterbitkan. Pendeknya, terbalik dari perannya sebagai John Keating yang penuh inspirasi, Clayton adalah seorang pecundang yang membenci dirinya sendiri.

Kyle, seorang remaja tak tahu diri yang cuma memperlakukan ayahnya seperti ATM berjalan, hanya mengisi harinya dengan pikiran porno. Seisi sekolah tak betah dan membenci Kyle. Kyle hanya punya satu teman, Andrew, yang berkawan hanya karena dia tak betah di rumah sendiri. (more…)

Fantasi Liar Kapten Spielberg

9999--HOOKHOOK
Sutradara    : Stveven Spielberg
Skenario    : James V. Hart dan  Malia Scotch Marmo
Berdasarkan novel karya J.M Barrie
Pemain    : Robin Williams, Dustin Hoffman, Julia Roberts

***
Kisah Peter Pan yang populer di Amerika dan Eropa itu diangkat dan diinterpretasi ulang oleh Stevem Spielberg dengan fantasi yang liar. Dustin Hoffman bermain bagus sebagai Kapten Hook.
***

Setiap anak memiliki fantasi yang luar biasa tentang dirinya. Dan mungkin  hampir setiap anak pernah memimpikan dirinya bisa terbang bagaikan burung  menembus awan. J.M Barrie adalah salah satu anak yang menggambarkan fantasi  itu sebagai sosok terkenal bernama Peter Pan.

Bagi setiap anak di negara Barat, Peter Pan adalah sebuah tokoh impian, pahlawan sejati pembela anakanak yatim piatu. Peter Pan adalah si anak nakal  yang pandai terbang, yang bayangannya selalu membandel karena tidak mau  mengikuti gerakgeriknya. Dan yang membuat bacaan ini menjadi menarik adalah karena Peter Pan memiliki sifat khas anakanak, ia tak mau tumbuh menjadi  dewasa, karena anakanak adalah simbol kebahagiaan dan kepolosan. “Jika kita tumbuh dewasa, kepolosan kita akan hilang karena kita menjelma menjadi seseorang,” katanya setiap kali. Suatu hari, ia lari dari “Dunia Nyata” dan bertualang ke Negara Antah Berantah mencari bayangannya yang lari meninggalkannya. Dalam petualangannya itu Peter Pan menjadi pemimpin anak-anak yatim piatu dan ia tak ingin kembali ke Dunia Nyata, karena di Negara Antah Berantah itu, orang tak pernah beranjak tua. Ia kemudian mengajak sahabatnya dari Dunia Nyata, Wendy Darling, untuk ikut terbang ke Negara Antah Berantah. (more…)

Robin Williams dalam tubuh Nyonya Doubtfire

 9999--DOUBTFIREMRS.DOUBTFIRE
Sutradara: Chris Columbus
Skenario: Randi Singer dan Leslie Dixon
Pemain: Robin Williams, Sally Fields
Produksi: Twentieth Century Fox.

DUSTIN Hoffman pernah menjadi Tootsie, seorang aktris opera sabun terkenal. Kini Robin Williams, komedian Amerika yang pernah berakting bagus dalam film “Dead Poets Society”, mendapat giliran berperan sebagai wanita. Dalam “Mrs. Doubtfire”, Williams memerankan seorang pengurus rumah tangga asal Inggris bernama Nyonya Doubtfire, berusia 60 tahun.

Semula, tokoh yang diperankan Williams bernama Daniel Hillard, seorang pengangguran yang jenaka, ceria, dan tak pernah merasa punya beban dan tanggung jawab apa-apa kecuali bergurau dengan anak-anaknya. Padahal, sebagai suami, ia mestinya bertanggung jawab memberi nafkah kepada istri, Miranda (Sally Fields), dan tiga anaknya.

Maka, perkawinan Hillard-Miranda kandas. Miranda mendapatkan hak perwalian ketiga anaknya. Hillard hancur hatinya karena ia sangat mencintai anak-anaknya. Akhirnya, dengan setumpuk rias di wajah, kutang berukuran ekstrabesar, serta rambut dan pantat palsu, Daniel Hillard  menjadi  Nyonya Doubtfire. Ia melamar menjadi pembantu rumah tangga untuk mengurus anak-anak yang adalah anak-anaknya sendiri. (more…)

Berdamai dengan Sang Maut

Kali ini sutradara yang kita kenal lewat film “Babel”, “ 21 Grams”, dan  “Amores Perros” yang biasanya terbagi-bagi menjadi tiga segmen yang berkaitan itu kini memi-lih berfokus pada satu plot.
***
9999--BIUTIFUL--gambarBIUTIFUL
Sutradara: Alejandro Gonzalez Innaritu
Skenario: Alejandro Gonzalez Innaritu, Armando Bo, dan Nicolas Giacobone
Pemain: Javier Bardem, Maricel Alvarez, Eduard Fernandez, Diaryatou Daff, dan Taisheng Cheng
Produser: Alejandro Gonzalez Innaritu, Alfonso Cuaron, Jon Kilik, Guillermo del Toro, dan Fernando Bovarira
***
SANG Maut sudah mengetuk pintu. Kencingnya terdiri atas darah; tubuhnya sering jatuh tak berdaya. Tetapi Uxbal (Javier Bardem)-ayah dua anak dan suami yang berpisah dengan istrinya yang tak stabil-merasa bertanggung jawab mengurus keluarganya sebelum dia betul-betul bersapa dengan Maut.
Setiap hari Uxbal bukan hanya seorang ayah yang mengabdi, dia juga seorang “pengusaha” bawah tanah yang bekerja sama dengan para imigran gelap asal Cina yang membuat DVD bajakan. Fungsi Uxbal adalah sebagai “tukang membereskan” (baca: sogok polisi jika ada razia) Uxbal juga dikenal sebagai seorang peramal jitu, yang mampu “membaca” masa depan seseorang hanya dengan memegang tangannya.

(more…)

“KUPERGI KE HUTAN, KARENA INGIN HIDUP….”

ROBIN WILLIAMS (1951-2014)

Kepergian sang legenda, komedian, aktor dan filantropis Robin Williams semalam, 11 Agustus 2014,  adalah sebuah kehilangan besar dalam hidup. Memulai karirnya dari seorang komedian, tapi justru  tokoh-tokohnya yang serius dalam film drama seperti  “The World According to Garp” (John Irving, 1982),  “Dead Poet Society” (Peter Weir, 1989) dan “Good Will Hunting” (Gus Van Sant, 1997) dan “Insomnia” (Christipher Nolan, 2002) yang disebut-sebut sebagai pencapaian artistiknya d alam seni peran yang tertinggi dan nyaris tak tercela.  Untuk mengenang kepergiannya, kami akan memuat kembali dua dari begitu banyak resensi dari film yang dibintangi Robin Williams yang dimuat di majalah Tempo: “Dead Poet Society” (yang dimuat di majalah Tempo 12 Januari 1991) dan “Good Will Hunting” (Majalah Tempo 15 Agustus 1999):

PUISI ROMANTIS WEIR

Seorang guru eksentrik di sekolah tradisional di Amerika yang mapan. Sebuah pertanyaan ulang tentang kekuatan romatika puisi di dalam dunia yang dipaksa menjadi tertib.
***

9999--DPS--2DEAD POET SOECIETY

Sutradara    : Peter Weir
Skenario    : Tom Schulman
Pemain        : Robin Williams, Ethan Hawke, Robert Sean Leonard, Josh Charles

Apakah Dead Poets Society?
Di tengah lapangan sepak bola, ketujuh murid sekolah Welton berjongkok mendengarkan John Keating (Robin Williams) dengan mata ingin tahu.
“Pada masa lalu, kami biasa berkumpul di sebuah gua dan bergumul dengan Whitman, Shelley, Thoreau, Byron, serta penyair romantis lainnya. Kami menghirup sumsum tulang dan menikmati madu kehidupan dengan penuh birahi.”
Ketujuh pemuda itu terpesona. Mereka mengikuti jejak guru yang unik dan eksentrik itu. Malam hari, mereka berlari di atas bukit menuju sebuah gua. Entah bagaimana, puisi menjadi bagian tenaga gaib yang mampu mengubah mereka menjadi anak-anak muda yang penuh gelora. Mereka tidak membaca puisi untuk sekadar menjadi elok, tapi mereka mengubah kehidupan menjadi sebuah puisi.

(more…)

MENIKMATI WALTER MOODY DAN 12 BINTANG DI LANGIT

9999--the--luminariesInilah pemenang Man Booker Prize termuda dalam sejarah. Di dalam sesi tunggal Perth Writers Festival akhir Februari lalu, Eleanor Catton berkisah tentang novelnya.
***
THE LUMINARIES
Penulis    : Eleanor Catton
Tebal :  832 halaman
Penerbit    : Granta Publications, 2013

“The twelve men congregated in the smoking room of the Crown Hotel gave the impression of a party accidentally met. From the variety of their comportment and dress – frock coats, tailcoats, Norfolk jackets with buttons of horn, yellow moleskin, cambric and twill –they might have been  twelve  strangers on a railway car, each bound for a separate quarter of a city that possessed fog and tides enough divide them……”

Begitulah Eleanor Catton memulai novelnya yang luar biasa tebal itu. Tahun 1866, di sebuah desa bernama Hokitika di sebelah barat daya New Zealand, di sebuah malam yang dihajar angin badai, seorang lelaki muda bernama Walter Moody terjerembab di depan pintu sebuah ruangan pertemuan penuh asap rokok hotel Crown. Dua belas lelaki yang digambarkan pada pembukaan novel ini sedang berdiskusi dengan serius. Nama-namanya berbau dua abad lalu, seolah mencelat dari novel-novel Charles Dickens, misalnya Charles Frost, Dick Mannering dan Thomas Balfour. (more…)

SEMENTARA MENUNGGU PULANG: LEILA CHUDORI DAN PENGUNGSI

Oleh :  Muhamad Haji Saleh

imagePada tahun 1965 pemerintahan Sukarno dijatuhkan oleh Suharto dan sekumpulan generalnya. Mereka segera mendirikan sebuah pemerintahan yang kini dikenali sebagai Odre Baru. Ratus ribuan orang yang disangka atau dituduh terlibat dengan kumpulan kiri atau komunis, (walau pun tuduhan itu tidak benar), termasuk ahli keluarga mereka, dibunuh dengan kejam. Ribuan keluarga pula terlantar, dicantas dari kehidupan dan sejarah.

Sewaktu penggulingan itu beberapa orang wartawan daripada Kantor Berita Nusantara, sebuah organisasi berita negara sedang berada di Argentina, dikirim ke sana untuk menghadiri sebuah seminar.  Pasport mereka dicabut.  Akhirnya mereka tiba di Paris yang juga sedang bergolak dengan demonstrasi pelajar. Indonesia menjadi kacau dan keadaan politik tidak menentu. Keluarga dan teman mereka meminta supaya mereka menunggu sehingga negara menjadi aman. Berita yang tiba juga mengerikan –  beberapa orang yang tinggal sudah pun dibunuh. (more…)